Rabu, 11 Mei 2016

Wisata Tokyo Jepang

WISATA GEMPA
Jepang dikenal sebagai pusatnya gempa dan tsunami. Tak heran sebagian besar publik Jepang telah terbiasa dengan fenomena alam tersebut. Bahkan yang paling unik, para turis pun—kalau mau—bisa ikut merasakan dahsyatnya goncangan gempa yang kerap dirasakan warga Jepang. Bila Anda juga penasaran ingin merasakan bagaimana kuatnya gempa di Jepang, kunjungilah Tokyo Earthquake Simulation Centre.

Simulasi tersebut berada di lantai empat sebuah gedung pemadam kebakaran Ikebukuro Bosai-kan. Disinilah tempat bagi para turis dan petugas untuk belajar menangani ketika gempa besar dan tsunami datang. Tokyo Earthquake ini memiliki sebuah ruangan simulasi gempa yang kekuatannya mencapai 6,2 skala richter. Kekuatan gempa tersebut bisa sampai merobohkan dinding rumah dan memporak-porandakan seisi rumah.

wisata gempa 2 : Bagaimana gambaran ruang simulasinya? Menyerupai rumah dengan segala perabotannya. Ada ruang tamu, kamar dan dapur. Begitu gempa simulasi dimulai, maka suara bergemuruh terdengar sangat kencang, tembok-tembok mulai hancur, lantainya bergetar kuat, buku-buku di rak juga mulai berjatuhan. Bila sudah begitu, Anda harus segera berlindung ke bawah meja supaya tidak terpelanting atau terkena runtuhan bangunan. Kondisi tersebut hanyalah berlangsung selama dua menit saja, namun begitu bagi para turis yang belum pengalaman bisa membuat mereka lemas dan pucat.
 
wisata gempa 3 : Di Tokyo Earthquake Simulation Centre juga tidak hanya bagaimana caranya menyelamatkan diri sendiri, namun juga diajarkan bagaimana menyelamatkan orang lain (paling tidak orang-orang di lingkungan terdekat). Dalam simulasi itu juga diajarkan bagaimana mematikan listrik, kompor gas yang masih menyala, mematikan lampu, dan diajarkan supaya sigap mengambil bantal untuk melindungi kepala.

wisata gempa 4 : Yang menarik, pusat simulasi itu juga memiliki labirin asap dan terowongan untuk melatih masyarakat supaya bisa keluar dari kepungan asap secara tenang. Sebagai pelengkap, Tokyo Earthquake ini juga memiliki dokumentasi gempa-gempa yang pernah terjadi untuk semakin membuat masyarakat Jepang aware terhadap bencana alam dahsyat yang kerap kali mengincar keselamatan jiwa, raga dan materi mereka.
Untuk Anda yang ingin mencoba, silakan langsung datang kesini yang buka setiap hari (kecuali Selasa) dan tiketnya pun gratis.

Hakone Yama: Menguji Mental di Destinasi Horor
Tokyo ialah salah satu kota modern Jepang yang dilengkapi dengan pelbagai fasilitas didalamnya. Namun siapa sangka dibalik kemodernan kota yang begitu gemerlap karena pertumbuhan ekonominya yang tinggi, ternyata kota ini menyimpan banyak lokus horor. Satu diantaranya ialah Hakone Yama. Sebuah tempat untuk menguji mental dan adrenalin berada suatu tempat yang terkenal angker.

Hakone Yama sendiri merupakan sebuah tempat yang berada di bukit di Toyama Park, Shinjuku. Hakone Yama sekarang memang sudah dilengkapi dengan pelbagai fasilitas medis karena memang fungsinya sebagai pusat penelitian kesehatan di Tokyo. Namun beberapa tahun silam, Hakone Yama merupakan bagian dari Japan Army Medical College and Hospital.

hakone yama part 2 : Konon juga, Hakone Yama ialah pusat pelatihan Unit 731. Penasaran apakah unit yang dimaksud? Unit 731 merupakan sebuah unit yang berada dibawah Imperial Japanese Army yang memiliki tugas sangat seksi: meneliti dan mengembangkan senjata kimia dan biologis pada masa sebelum Perang Dunia II sampai paska perang. Yang mengerikan, bahwa pusat penelitian tersebut menjadikan manusia sebagai kelinci percobaannya. Tanpa ampun, para korban tersebut dibedah, diambil organ-organnya, disuntikkan bibit penyakit, dan lainnya. Mereka yang menjadi korbannya tak terbatas apakah itu laki-laki, perempuan, anak-anak dan lainnya.

hakone yama part 3 : Berapa yang menjadi korbannya? Tak ada data pasti. Yang jelas, disinyalir lebih dari ratusan ribu orang telah menjadi korban di Unit 731 ini. Mereka telah dijadikan bahan eksperimen untuk unit tersebut. Basisnya tentu bukan hak azasi manusia atau kasihani melainkan berhasil atau tidaknya suatu misi yang mereka jalankan. Bila penasaran dengan kegiatan unit tersebut, Anda bisa mengeceknya di video-video yang tersebar di Youtube. Sungguh mengerikan dan mengguncangkan jiwa karena hal-hal semacam itu tidak pernah terjadi di era modern kini. So, berani menguji nyali di Hakone Yama ini?

Kafe Vampire
Ke Jepang jangan sampai ketinggalan untuk berburu berbagai hal unik dan aneh. Seperti keunikan dan keangkeran Vampire Cafe Ginza ini. Begitu tiba di kafe ini suasana horor akan langsung menyerang. Perhatikan saja interior dan berbagai barang yang ada di kafe ini, sangat mengerikan: nuansa hitam dan merah gelap mendominasi, kursi merah, gorden beludru dan lantai yang beraksen darah.

Ditambah lagi dengan para pelayan pria yang menggunakan tuksedo mirip dengan vampire, menambah ketegangan dan suasana yang menakutkan. Para pelayan perempuannya menggunakan baju berwarna putih. Untuk menambah suasana semakin mencekam, di pojok ruangannya diletakkan peti mati.

vampire cafe tokyo part 2 : Tak ketinggalan tengkorak yang diletakkan diantara tempat lilin seperti halnya di rumah-rumah para bangsawan terdahulu, juga ada disini. Kesan horor semakin terlihat dengan adanya sarang laba-laba dan salib di beberapa tempatnya yang secara otomatis mendirikan bulu kuduk. Lalu bagaimana dengan menunya? Silakan coba saja kalau berani! Ada minuman berwarna merah persis darah di dalam sebuah gelas tinggi. Sedangkan makanannya diletakkan di wadah berbentuk seperti peti mati berukuran mini. Hampir semua menu makanan yang bisa dipesan disini bertemakan kematian seperti batu nisan dan peti mati.

vampire cafe tokyo 3 : Meskipun begitu, kafe ini terkenal dengan makanannya yang sangat lezat. Yang paling terkenal misalnya cheese roll atau spring roll yang didalamnya berisi ikan tuna (atau Anda bisa memesan isian lainnya: salmon asap, gurita atau bebek). Makanan yang serba lezat dan minuman yang menyegarkan tentu saja harus ditebus dengan harga yang cukup mahal. Meskipun tidak berada di tempat terpencil seperti kawasan hutan yang dikelilingi pepohonan atau berada di dalam gua, namun ketika melongok ke bagian dalamnya akan membuat Anda mengakui keseramannya.
Vampir Cafe ini berada di La Pai Building lantai 7 Ginza, Tokyo.

Lampion Raksasa di Kuil Sensoji
kuil sensoji Di Jepang ada banyak kuil yang bisa Anda kunjungi dalam konteks berwisata reliji. Di Asakusa misalnya, Anda bisa menikmati lampion raksasa seberat 670 kg. Tepatnya di Kuil Sensoji yang kerap kali dijadikan destinasi favorit wisatawan asing. Disamping keberadaan lampion raksasanya, kuil ini juga memiliki aspek sejarah yang sangat panjang.
Kuil ini merupakan yang tertua di Tokyo. Masyarakat setempat memercayai bahwa Dewi Pelindung atau disebut Bodhisattva Kannon bersemayam disini selama 1400 tahun. Mereka biasanya menghaturkan persembahan untuk sang Dewi. Sementara jumlah wisatawan yang datang kesini mencapai 30 juta orang setiap tahunnya.

Selain berwisata, para pengunjung juga bisa berdoa di ruangan khusus di kuil ini. Banyak hal mengagumkan yang dapat dieksplorasi selama mengunjungi ke dalam kuil, salah satunya pintu masuk besar yang telah dibuat sejak tahun 941 oleh Tairo no Kinmasa, yang berpangkat komandan militer. Pintu gerbang tersebut diberinama Kaminari Gate. Dalam catatan sejarahnya, gerbang kuil agung ini pernah dilalap si jago merah pada abad ke-17. Gerbang ini dipasangi lampion raksasa yang beratnya mencapai 670 kg dan digantung ditengah-tengah pintu gerbang. Lampion raksasa ini hanya akan dilepas ketika berlangsungnya festival.

Bagaimana cara menuju ke Kuil Sensoji ini? Tentu saja transportasi yang tepat dengan menggunakan kereta api. Dari Tokyo wisatawan bisa naik JR Yamanote menuju ke Kanda Station. Ongkosnya sekitar Rp 16 ribu. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Ginza Subway Line menuju ke Stasiun Asakua dengan biaya Rp 19 ribu.

Untuk alternatif lainnya, Anda bisa berangkat menggunakan JR Chuo Line menuju ke Stasiun Shinjuku dengan biaya sekitar Rp 19 ribu. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Ginza Subway Line menuju ke Stasiun Asakusa yang menghabiskan waktu sekira 10 menit dan ongkosnya Rp 19 ribu.

Menelisik Kuil Emas Kyoto
Rupanya Jepang sudah dengar keanggunan dan keagungan sebuah masjid di Depok yang dilapisi emas. Merekapun seolah tak mau ketinggalan, dengan membuat sarana peribadatan mereka dilapisi dengan emas. Kuil tersebut diberinama Rokuonji yang letaknya di tepi danau. Wisatawan yang mengunjungi kuil ini dijamin akan terkagum-kagum dibuatnya karena keindahan bangunannya maupun keindahan keadaan sekeliling kuil.
Lantai kedua kuil ini disebut-sebut dilapisi dengan emas. Hal tersebut tampak ketika bangunan kuil disorot sinar matahari yang berkilauan. Sinar yang berkilauan tersebut membuat setiap pengunjung tak pernah bosan memandangnya. Kondisi tersebut semakin dipercantik dengan pemandangan sekitar kuil yang dipenuhi dengan pepohonan rindang. Udara segar juga terasa menyapa sekalipun hari sudah siang. Dalam sejarahnya kuil ini pernah ditinggali oleh seorang Shogun bernama Ashikaga Yoshimitsu. Kuil ini kemudian menjadi kuil zen setelah sang Shodun meninggal pada tahun 1408.

Bangunan pertama kuil ini menyimpan patung Yoshimitsu dan patung Budha Shaka. Memang sulit untuk masuk ke dalam kuil namun pengunjung masih bisa melihat patung dari dekat kolam yang jendelanya dibiarkan terbuka. Lantai dua kuil ada patung Kannon Bidhisattva yang dikelilingi dengan patung-patung. Sayangnya patung-patung tersebut tidak dapat dilihat oleh pengunjung. Sebagai pelipur lara karena tidak bisa masuk ke dalam kuil, nikmatilah taman-taman cantik di sekeliling kuil yang sangat indah. Anda juga bisa melemparkan koin keberuntungan ke sebuah kolam.
Cara mengunjungi kuil ini dengan menggunakan bus no. 101 atau 205 dengan tarif sekitar 230 yen. pengunjung juga bisa menggunakan subway Karasuma Line menuju ke Stasiun Kitaoji yang hanya memakan waktu perjalanan sekitar 15 menit saja. Selanjutnya, naik bus 101 danm 205 ke Kinkaukuji. Turis diwajibkan membayar 400 yen untuk mengeksplorasi kecantik kuil ini.

Kuil Shakaden Reiyukai : Berbentuk Kapal Luar Angkasa
Peranan kuil di Jepang bukan hanya sebagai sarana ibadah agama Shinto atau Budha. Lebih dari itu, banyak peran kuil yang meluas karena memiliki desain arsitektural menawan. Seperti pada Kuil Shakaden Reiyukai yang berada di Tokyo. Kuil ini mempunyai tampilan yang berbeda daripada kuil pada umumnya. Kuil ini berwarna dominan hitam dan menyerupai kapal luar angkasa!

Keberadaan kuil ini diantara gedung pencakar langit. Mereka yang berkunjung ke kuil ini tak sedikit yang menyebutnya sebagai UFO atau makhluk luar angkasa. Penyebabnya memang bentuk kuil yang menyerupai kapal luar angkasa. So, penasaran bukan dengan kuil satu ini yang sarat dengan keanehan?

Mari mengenalnya lebih jauh. Ternyata kuil ini sangat kental aspek filosofisnya. Reiyukai yang merupakan akhiran dari nama kuil ini merupakan salah satu ajaran Budha yang bermakna agar senantiasa manusia berbuat baik kepada manusia lainnya. Caranya dengan saling membantu dan bergotong royong. Reiyukai juga menitikberatkan supaya penganutnya mau belajar dari pengalaman dan memperdalam ilmu pengetahuan. Kuil ini sudah ada sejak tahun 1975. Arsitekturalnya yang menarik membuat banyak turis yang memotret bangunan tersebut dengan lensa kameranya.

Kuil ini memiliki balai pertemuan berukuran besar yang digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi para penganut filosofi Reiyukai, ruang konferensi, toko buku, kafetari, pusat kesehatan dan tempat pembibitan. Kuil ini tidak eksklusif karena biasanya masyarakat setempat juga datang kesini untuk belajar dan mengikuti kelas kaligrafi. Bagaimana dengan para turis? Merekapun diberikan kesempatan untuk melihat dan mengeksplorasi berbagai ruangan didalamnya. Tempat yang biasanya didatangi para turis ialah plaza yang merupakan balai pertunjukkan untuk pergelaran festival, pertunjukkan budaya dan konser. Tempat tersebut mampu menampung sampai 1000 orang.
Penasaran?

Museum James Bond
Jepang merupakan negara dengan segudang destinasi wisata. Beragam tema kewisataan bisa dijumpai di Jepang, mulai dari tema alam, sejarah, budaya, kuliner, film dan lainnya. Satu diantaranya ialah Museum James Bond yang terkenal dengan film Detektif O07 nya. James Bond ialah salah satu karakter film paling populer di seluruh dunia.
Nah bagi Anda yang merasa sangat menggemari cerita film maupun segala hal tentang James Bond, di Jepang ada museumnya. Segala hal tentang James Bond yang sangat populer itu disimpan di 007 Museum di Naoshima Jepang. Museum ini kerap kali dikunjungi oleh turis lokal maupun asing yang menggilai sosoknya.

Jika selama ini, seringkali kita mendengar nama hotel James Bond yang dulunya digunakan untuk beryutingnya, sekarang Anda bisa mengunjungi museumnya. Museum ini didedikasikan untuk karakter film tersebut yang ternyata di Jepang banyak penggemarnya. Museum ini memiliki showroom kecil yang secara khusus untuk menghormati Raymond Benson si penulis novel “The Man White Red Tatto” yang menjadi kisah penting di Benesse House. Didalam museum ini ada banyak koleksi memorabilia berkaitan dengan film dan seni pop. Siapapun Anda kalau merasa menyukai film tersebut, lebih jauh tentang budaya pop, wajib memasukkan museum ini ke dalam list kunjungan Anda.

Ketika pertama kali masuk ke dalam museum, Anda akan menjumpai desain interiornya yang sangat ramai dengan berbagai poster dan kartu-kartu kuno seperti didalam filmnya. Terdapat juga pajangan bertema abstrak yang dipasang pada bagian dinding. Yang paling menarik, disini juga ada novel asli Ian Fleming yang menjadi rujukan film, masih tersimpan rapi. Tertarik untuk segera mengunjunginya? Anda bisa datang ke 2310 Miyanoura, Naoshima Jepang. Berita bagusnya, siapapun yang berkunjung kesini tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis..
Segera kunjungi Museum James Bond ini!
 
Aktivitas wisata menarik ke Tokyo Jepang ini sebagai tambahan informasi kegiatan wisata anda saat berkonsultasi dengan Team Sentosa dalam membeli paket tour murah ke jepang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar